Anda mungkin sekarang sedang tergila gila dengan pupuk Organik. Gencarnya kampanye tentang bahaya pupuk sintetis, dan keuntungan menggunakan pupuk organik, telah mendorong para pekebun (gardener) untuk mencari sebanyak mungkin sumber sumber organik yang bisa dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman.
Para pekebun organik tidak akan menyia nyiakan bahan organik. Mereka akan selalu mencabanya pada tanaman mereka. Pencarian bahan organik penyubur tanah ini, bahkan telah menyentuh hal hal yang tidak terfikirkan sebelumnya. Berikut ini adalah beberapa pupuk organik, yang mungkin tidak terfikir oleh anda, dan mungkin anda tidak akan mau memakainya :
1. Toilet Compost
Toilet compost atau kompos toilet secara kasar bisa diartikan sebagai kompos kotoran manusia atau yang lazim disebut humanure. Kompos ini diklaim bersih, tidak berbau, bebas patogen, dan kaya nutrisi. Anda mau menggunakannya ? monggo. Kalo saya sih mikir seribu kali untuk menggunakannya.
Penyelidikan tentang kompos toilet ini sudah dilakukan sejak lama. Sebenarnya penelitian tentang kompos toilet ini diarahkan untuk menyelamatkan sumber daya air bersih yang makin lama makin tercemar oleh kotoran manusia. Saat ini, telah banyak produk produk toilet composting, hasil inovasi terbaru, dimana kakus juga berfungsi sebagai komposter. Misalnya produk yang dibuat oleh Sun-Mar.
Cara kerjanya kira kira seperti ini : kita buang air (tapi ceboknya tidak boleh menggunakan air. Harus pake tisu). Kotoran kita, sekaligus tisu bekas cebok akan masuk keruang pengomposan. Ada tuas pemutar untuk mengaduk aduk kotoran di ruangan kompos itu. Setelah beberapa waktu lamanya, kotoran itu akan berubah menjadi tanah hitam, tidak berbau, dan siap diberikan kepada tanaman. Cara mengambilnya adalah dengan mengambil kontainernya.
Berani coba...?
Urine Manusia
Penggunaan urine (air kencing) manusia sebagai pupuk sangat populer di dunia garedening. Use your pee to fertilize plant. Gunakan pipismu untuk memupuk tanaman. Begitu kata mereka. Urine diklaim bersih, steril dan memiliki nutrisi tinggi untuk tanaman, terutama nitrogen. Tentu saja kamu tidak boleh pipis begitu saja diatas tanamanmu, karena air kencing memiliki kandungan garam sangat tinggi yang dapat mematikan tanaman. Penggunaannya harus diencerkan dulu sebanyak 20 kali sebelum digunakan.
Air kencing manusia memiliki kandungan yang berbeda beda pada tiap individu. Tetapi, pada umumnya urine manusia memiliki raiso kandungan N-P-K sebanyak 11-1-2. Artinya kandungan nitrogennya sangat tinggi. Nitrogen sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan daun. Kamu dapat mengumpulkan air kencingmu, kemudian encerkan dengan air yang banyak, lalu siramkan keakar tanaman.
Jangan disemprotkan kedaun dan buah. Kamu pasti tidak mau kalau bayam, seledri, sawi yang kamu tanam bau pesing.
Kompos Kecoa
Kecoa diklaim sebagai pengompos yang hebat. Ia memakan apapun yang diberikan kepadanya. Ia juga cepat sekali berkembang biak. Hasil kotorannya adalah kompos yang tidak berbau. Tapi tetap saja kecoa itu menjijikkan.
Beberapa garedener secara khusus memelihara kecoa dalam akuarium, kemudian memberikan sampah dapur kepada mereka. Seperti cacing, mereka akan memakan sampah itu. Hanya saja, kecoa lebih cepat menghabiskan makanan daripada cacing. Mereka juga tidak pilih pilih makanan.
Mau mencoba..? Siapkan saja akuarium ikan, beberapa kardus bekas telor, wadah air dan kecoak. Untuk makanannya, berikan sampah dapur termasuk bekas kopi. Kecoak juga butuh air minum jadi siapkan wadah minum. Kardus telor digunakan sebagai sarang. Tidak beberapa lama, kecoak akan menghasilkan kotoran yang bila dibiarkan, akan mengalami proses pengomposan. Setelah jadi kompos barulah dipanen.
Rambut Manusia
Rambut manusia yang kamu kumpulkan dari salon salon dan tukang tukang cukur bisa menjadi nutrisi bagi tanaman apabila dikompos bersama bahan bahan lainnya. Untuk penggunaan rambut saja, tanpa dicampur dengan bahan bahan lain, masih belum ada bukti bukti penelitian tentang efektifitasnya. Percobaan yang pernah dilakukan di Mississippi State University, pemberian rambut saja pada tanaman, lebih baik hasilnya daripada tanaman yang tidak diberi apa apa. Sementara, bila dibandingkan dengan tanaman yang diberi pupuk sintetis kimia, hasilnya kalah jauh. Penyebabnya, adalah karena rambut memberikan nutrisi secara pelan pelan (slow release).
Tetapi, meletakkan rambut dalam jumlah banyak dalam komposter, atau memendamnya langsung ke tanah, adalah menakutkan bagi sebagian orang. Inget itu lhoo...mayat dikuburan !!
Tulang dan Darah
Blood Meal, sangat populer untuk digunakan sebagai pupuk. Blood meal adalah tepung darah. Darah hewan tentu saja. hewan apa saja. Blood meal dibuat dengan cara mengumpulkan darah hewan dari rumah rumah potong hewan, kemudian dikeringkan dan dibuat tepung.
Tepung darah ini adalah sumber nitrogen. Meletakkan blood meal dikebun, akan menjadikan tanaman tanamannya tampak lebih hijau dan segar. Namun harus hati hati menggunakannya. Banyak memberi tepung darah berarti banyak memberi nitrogen. Banyak nitrogen, akan menyebabkan tanaman hanya tumbuh daun saja, tidak mau berbuah dan berbunga. Dan bila pemberiannya terlalu banyak, akan menyebabkan tanaman terbakar.
Sedangkan tulang, dalam dunia gardening digunakan dalam bentuk tepung tulang atau lebih dikenal dengan bone meal. Bone meal biasanya dibuat dari tulang sapi, yang kemudian diproses menjadi tepung. Bone meal sangat kaya akan phosphorus. Rasio N-P-K nya adalah sekitar 3-15-0. Phosphorus sangat berguna bagi pembungaan tanaman. Pemberian tepung tulang akan membantu tanaman agar cepat berbunga.
No comments:
Post a Comment