No Dig Gardening, Metode Berkebun Tanpa Capek Mengolah Tanah

 on Monday, June 17, 2019  


Apakah tanah mesti digali untuk menanam pohon ?

FC King dalam bukunya yang terbit tahun 1946 mempertanyakan hal itu. Judul bukunya adalah Is Digging Necesaary  (apakah menggali tanah diperlukan) ? Secara garis besar buku ini berisi ide berkebun tanpa menggali (No Dig). Sebelumnya, Masanobu Fukuoka, seorang farmer asal Jepang menulis buku Do Nothing Farming (bertani tanpa ngapa ngapain), dan Ruth Stout menulis Gardening without work (berkebun tanpa bekerja).


Masanobu Fukuoka
Seorang scientist pertanian yang mempopulerkan No Dig Gardening

Berkebun dengan cara No-Dig, menawarkan banyak kelebihan dan kemudahan bagi kita. Kata mereka yang pernah mencobanya : kalau ogah capek, bertanamlah dengan cara No Dig. Tentu ini sangat menarik untuk dicoba. Bagi saya, metode apapun asalkan tidak capek, pasti menarik untuk dicoba.

Metode no dig (tanpa menggali) atau no till (tanpa menyungkal), adalah cara cara bertani tanpa menggali dan mengolah tanah. Cukup dengan menumpuk bahan bahan organik berlapis lapis, lalu kita bertanam disitu. Cara cara berkebun seperti ini mengikuti prinsip permakultur, yaitu berkebun dengan cara cara hayati, dan bekerjasama dengan alam.  

Tujuan utama dari metode no dig ini adalah, membiarkan alam membangun jaringan makanan (food web) mereka sendiri, tanpa harus diganggu oleh campur tangan manusia. Metode ini kemudian banyak disukai, karena tidak terlalu banyak mengeluarkan energi untuk mengolah tanah. Tidak perlu capek capek menggali, menugal, membajak atau mengolah tanah.


Lebih specifik lagi, keuntungan metode No Dig adalah :
  • hemat waktu, dan hemat tenaga
  • Tanaman tumbuh lebih sehat, seperti hidup di alam liar
  • Kelembaban tanah terjaga dengan baik
  • Tanah menjadi hidup oleh berkembang biaknya makhluk makhluk tanah, jasad jasad renik dan jamur dan kapang  (fungi)
  • Cacing tanah akan hidup nyaman, tanpa takut ancaman cangkul
  • Nutrisi tidak mudah hilang / hanyut
  • Rumput akan sulit tumbuh karena ada penghalangnya (weed barrier)

Memelihara Jaringan Rantai Makanan


Dalam kehidupan alam, makhluq hidup membangun jaringan makanan (food web). Makhluq hidup, menjalin hubungan saling menguntungkan (simbiosis mutualis).
  • Cacing tanah, membuat lorong lorong yang menyebabkan tanah bernafas, gembur dan bagus drainasenya. Mereka juga meninggalkan kotoran yang kaya nutrisi dan mineral bagi tanaman.
  • Mikro organisme tanah, mengkompos bahan bahan organik, dan mengolahnya menjadi nutrisi siap saji yang disukai tanaman. 
  • Jamur / Fungi, membantu tanaman dengan menginfeksi akar mereka, mempermudah tanaman mengambil nutrisi dan mineral
  • Tanaman, menyediakan energi dengan mentransfer carbon kedalam tanah. Energi ini kemudian diambil oleh jamur, micro organisme dan makhluk hidup tanah lainnya.

Jaringan saling menguntungkan yang sudah sangat rapi ini, akan rusak dengan campur tangan manusia. Karena itu manusia ga usah ngapa ngapain. Biar alam yang bekerja.

Berkebun Dengan Cara No Dig, Bagaimana Caranya ?


Prinsip utama berkebun dengan metode No Dig ini adalah, menumpuk bahan bahan organik seperti pupuk kandang, kompos, jerami, gergajian kayu, sampah daun, kertas koran, dan lain lain, kemudian kita bertanam disitu. Tumpukan dibuat kira kira sejengkal atau setinggi 15 cm. Setelah tanaman tumbuh, maka dibiarkan saja tanpa diperlakukan khusus. Penyiraman dilakukan bila diperlukan saja. 

Prinsipnya seperti itu. Adapun mengenai cara caranya, ada banyak pengalaman yang dibagikan oleh para pelaku no digging. Setiap pekebun memiliki metodenya masing masing. Berikut ini metode berkebun dengan cara No Digg yang umum dilakukan :
  1. Letakkan kardus basah atau kertas basah diatas tanah. Bila tanahnya ber rumput, biarkan saja. Kardus berfungsi sebagai weed barrier (pencegah gulma seperti rumput rumputan untuk tumbuh). Kardus juga akan menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi para cacing. 
  2. Timbun dengan kompos dan pupuk kandang berlapis lapis hingga cukup tinggi. Timbunan bisa divariasikan dengan bahan bahan lain seperti daun daunan, potongan rumput, gergajian kayu, tanah permukaan (top soil) dan pasir. 
  3. Tutup atasnya dengan jerami sebagai mulsa. 
  4. Bila hendak menanam, singkap jeraminya lalu letakkan benih. 

Jerami, Kompos, Kardus, Pupuk Kandang, Rumput

Kamu bisa menumpuk bahan bahan itu begitu saja diatas tanah menyerupai gundukan. Atau kamu juga bisa membuatkan bedengan yang diberi kayu pembatas atau hebel. 

Kelemahan No-Dig

  1. Tumpukan bahan bahan organik yang masih segar biasanya mengundang keong dan slug. Serangan keong dan slug umum terjadi pada perkebunan no dig. Jalan keluarnya adalah menggunakan kompos jadi dan pupuk kandang yang sudah jadi. Resikonya, biaya jadi tambah mahal.
  2. Tumpukan bahan bahan organik yang masih segar biasanya menghasilkan hawa panas akibat pengomposan. Tunggulah sampai kira kira 1 bulan untuk menanam. Serangan keong dan slug umum terjadi pada perkebunan no dig.

Belajar Dari Charles Dowding


Bila kamu berminat ingin tahu lebih lanjut mengenai berkebun tanpa menggali ini, ada banyak video di Youtube yang bisa anda saksikan. Kebanyakan masih berbahasa Inggris. Untuk yang berbahasa Indonesia ada, tetapi tidak banyak.

Saat ini, Charles Dowding adalah orang yang paling terkemuka dalam mengkampanyekan metode no dig ini. Praktek Charles Dowding, lebih menekankan pada penggunaan kompos dan mulsa. Ia memiliki banyak video di Youtube, dan membuat situs khusus untuk membicarakan metode no-dig. Silahkan kunjungi : https://www.charlesdowding.co.uk

Mudah mudahan bermanfaat.

Dirangkum dari beberapa sumber.
No Dig Gardening, Metode Berkebun Tanpa Capek Mengolah Tanah 4.5 5 subhan Monday, June 17, 2019 Cara berkebun, Cara mudah bertanam, No dig Apakah tanah mesti digali untuk menanam pohon ? FC King dalam bukunya yang terbit tahun 1946 mempertanyakan hal itu. Judul bukunya...


No comments:

Post a Comment

Total Pageviews

Powered by Blogger.

Trending

Pages

Blog Indonesia