Mengenal Teh Kompos (Compost Tea) Dan Manfaatnya

 on Monday, August 22, 2016  


Salam dari kebun

Masih dalam rangka mencari cari senjata organik untuk kesuburan tanaman, kali ini saya mencoba untuk bersama sama anda mendiskusikan teh kompos (compost tea). Sebenarnya teh kompos ini bukan sesuatu yang baru di dunia gardening. Telah banyak juga yang menulis manfaat teh kompos ini di internet. 

Seperti yang sudah kita ketahui, kompos adalah salah satu sumber nutrisi penting yang sangat dibutuhkan tanaman. Kompos biasanya digunakan dalam bentuk padat, baik sebagai campuran media tanam maupun sebagai mulsa (ditaburkan disekeliling tanaman). Kompos juga bisa digunakan dalam bentuk cair termasuk diantaranya teh kompos. Kompos cair, akan memberikan nutrisi instan yang sangat disukai oleh tanaman,  

Mengenai penggunaan kompos dalam bentuk cair, ada beberapa cairan yang berasal dari kompos yang bisa digunakan untuk menutrisi tanaman, sebagai berikut :.

Yang pertama adalah air lindi (compost leachate).

Yaitu cairan berwarna gelap yang keluar dari tumpukan kompos saat terjadi proses pengomposan bahan bahan organik. Biasanya baunya busuk khas sampah. Cairan ini kaya nutrisi dan kandungannya itu sangat dibutuhkan tanaman. Tetapi ia juga mengandung banyak bacteri merugikan (patogen). Karena itu air lindi sering dianggap sebagai polusi dari pada sebagai pupuk. Kalau anda memiliki komposter (wadah pengomposan) yang memiliki keran dibawahnya, anda bisa menampung air lindi itu. Banyak blogger yang menganjurkan untuk menggunakan air lindi ini sebagai POC (pupuk organik cair). Hanya saja, bila anda bermaksud menggunakannya, harap berhati hati. Karena ada potensi mengandung unsur unsur patogen yang merugikan, karena air lindi ini keluar dari kompos yang belum matang.

Yang kedua adalah ekstrak kompos

Sering dianggap sebagai teh kompos model lama. Praktek pembuatannya telah dimulai sejak beberapa abad yang lalu. Cara mmbuatnya adalah : Kompos yang sudah jadi, direndam lagi dalam air selama 1-3 minggu sehingga mengalami proses fermentasi lagi. Hasilnya adalah POC (Pupuk Organik Cair). Kemudian cairan yang dihasilkan diaplikasikan ke tanaman sebagai larutan nutrisi. 


Yang ketiga adalah teh kompos atau biasa disebut AACT (actively aerated compost tea).

Tujuan pembuatannya adalah untuk memperbanyak dan melipatgandakan jumlah microorganisme bermanfaat yang dikandung oleh kompos. Caranya adalah dengan memberikan aerasi (pengudaraan) pada kompos yang direndam dalam air (detil caranya akan kami bahas setelah ini). Jadi, perbedaannya dengan ekstrak kompos (teh kompos cara lama) adalah adanya pengudaraan yang terus menerus pada rendaman kompos. Prinsip pembuatannya, kompos direndam dalam air, kemudian diberi gelembung gelembung udara selama 1 - 3 hari.  Proses ini disebut menyeduh (brew). Karena itulah ia disebut teh kompos, karena cara pembuatannya mirip orang menyeduh teh.

Teh Kompos (AACT) inilah yang ingin kita dalami dan kita diskusikan.

Manfaat Teh Kompos


Manfaat teh kompos telah menjadi rumor sejak lama dan telah dijelaskan dalam buku buku pertanian lama. Banyak testimoni dari para pelaku perkebunan (garedener), yang mengaku tanamannya tumbuh 'menggila' berkat teh kompos.

Misalnya sebuah video dari John Evans yang menghebohkan. Dalam video itu ia memamerkan tanaman tanaman sayurannya yang tumbuh besar melebihi tanaman sayuran normal. Ia pamerkan kubisnya yang berukuran besar. Ia tunjukkan pohon kentangnya yang menghasilkan 20an kentang hanya dalam satu pohon Lalu diujung video dia mengungkapkan bahwa rahasianya adalah penggunaan teh kompos secara rutin. teh kompos disiramkan kedaun dan batang tanaman secara merata.



John Evans, memamerkan hasil kebunnya yang meraksasa. 
Dia mengklaim bahwa ini aalah berkat teh kompos. 


Semenjak itu, perdebatan mengenai kompos teh menjadi ramai di internet. Ada yang mendukung penggunaan kompos teh karena merasakan langsung manfaatnya, ada juga yang menganggap kompos teh hanya omong kosong belaka. Ada juga yang memanfaatkan kesempatan untuk mengkomersialkan teh kompos dengan menciptakan alat alat penyeduh teh kompos. Saat ini, teh kompos dan segala perlengkapannya telah diproduksi besar besaran, dan telah menjadi salah satu bagian penting dari kegiatan berkebun (gardening).

Alat pembuat teh kompos yang telah diproduksi dan dijual bebas.
Teh kompos telah menjadi bisnis yang serius

Beberapa pakar tanaman, telah menuliskan manfaat dari teh kompos (AACT). Tampaknya manfaat yang mau diambil dari kompos teh adalah pada peningkatan jumlah mikroorganisme menguntungkan yang terkandung didalamnya. Jadi pembuatan teh kompos tidak lain adalah satu bentuk kegiatan "beternak mikroba". Bayangkan, satu sendok teh AACT, bisa mengandung 4 miliar bakteri.

Dr. Elaine Ingham seorang ahli microba menuliskan beberapa manfaat teh kompos antara lain (kami tulis rangkumannya saja) :

1.  Meningkatkan kesehatan tanaman.

Teh Kompos mengandung milyaran mikroba menguntungkan yang dapat menekan berkembangnya mikroba mokroba jahat yang menjadi penyakit tanaman. Litterick et.al (2004) telah menulis manfaat teh kompos dalam menekan bakteri patogen. Antara lain disebutkan, teh kompos telah terbukti menekan penyakit pada tomat, anggur dan strawberry. Mekanisme penekanan microorganisme patogen itu antara lain melalui kompetisi (microorganisme baik bersaing dengan microorganisme jahat dalam memanfaatkan sumber hidup yang sama), atau melalui parasitism (microorganisme baik memangsa microorganisme jahat). Disini kompos teh digunakan sebagai pupuk foliar (disiramkan kedahan dan daun secara merata)

2.  Memberikan larutan nutrisi instant yang dapat segera diserap oleh tanaman

Pemberian teh kompos adalah dalam bentuk pupuk foliar (penyemprotan ke dahan dan daun, dengan sasaran stomata). Dengan cara ini teh kompos menyediakan nutrisi 'cepat saji' yang dapat langsung diambil oleh tanaman. Dengan cara ini teh kompos sangat bermanfaat untuk mengatasi kekurangan nutrisi akibat kurang suburnya tanah. Misalnya untuk mengatasi kekurangan unsur Ca untuk perkembangan buah, bisa disemprot secara rutin dengan teh kompos.
Penyemprotan teh kompos lebih baik dilakukan dengan cara semprot halus (kabut) daripada kocor (drench), pada saat stomata tanaman terbuka (pagi hari dan sore hari).

3.  Memperbaiki struktur tanah

Microorganisme baik yang jatuh ketanah, akan melakukan rekolonisasi (berkumpul lagi) dan menjadikan tanah itu "hidup" karena dihuni oleh milyaran mikroba yang terdiri atas : bacteri, cendawan (fungi), actinomycetes dan lain lain.


Mengenai manfaat teh kompos dalam menekan microorganisme jahat, tampaknya masih memerlukan banyak penelitian lanjutan.  Beberapa penelitian yang sudah dilakukan, ternyata memperoleh hasil yang berbeda beda. Ada yang menemukan manfaat signifikan dari teh kompos dalam menekan penyakit. Ada juga yang menemukan manfaat yang biasa saja. Bahkan ada yang tidak menemukan manfaat apa apa.

Pembuatan Teh Kompos.


Sebagaimana telah disampaikan, bahwa pembuatan teh kompos bisa melalui dua cara : aerated (dengan pengudaraan) dan non aerated (tanpa diberi pengudaraan).

Pembuatan teh kompos non aerated, adalah dengan merendam kompos dalam air dan dibiarkan selama 1-3 minggu, dengan diaduk aduk secara berkala. Hasilnya lebih dikenal dengan sebutan ekstrak kompos.

Pembuatan teh kompos aerated, adalah dengan merendam kompos sambil diberi suntikan oksigen terus menerus. Anda harus punya bubler (pompa gelembung aquarium) untuk membuat teh kompos ini. Waktu penggunaannya lebih singkat, hanya 2-3 hari.  Teh kompos model ini kerap diberi tambahan makanan untuk microorganisme (biasanya gula).

Teh Kompos dengan Aerasi

Secara sederhana, prinsip pembuatan teh kompos adalah sebagai berikut :

  • Kompos diletakkan dalam air, kemudian diaduk aduk sampai bakteri bakteri baik bertumbuh kembang. 
  • Bakteri dikembangkan dengan cara aerob (diberi aerasi) sehingga harus terus diaduk aduk agar suplai oksigen terjamin. 
  • Untuk mempercepat perkembangan jasad jasad renik yang bermanfaat, dapat ditambahkan "makanan" bagi organisme tersebut, bisa berupa cairan pemanis (gula atau molase). 
  • Teh kompos yang sudah jadi, akan memiliki banyak buih dan berbau tanah segar. Bila baunya berubah jadi kecut, berarti tidak berhasil. Tapi masih bisa digunakan untuk penyiraman tanah (jangan untuk penyiraman daun dan buah konsumsi, karena khawatir sudah tercemar bakteri patogen). Atau, bisa dengan cara diaduk lagi terus menerus sampai baunya hilang.
Untuk langkah langkah pembuatannya, dapat mengikuti cara cara berikut ini :


  1. Siapkan Kompos. Cari yang berkualitas baik.
  2. Siapkan ember (terserah berapa ukurannya, tergantung keperluan). Coba cari bekas cat yang 3 galon. Atau pakai saja galon air mineral yang sudah dibuang atasnya. Dua genggam (4 gelas) kompos, cukup untuk 5 galon air.
  3. Siapkan blower (bubler) aquarium. Yang biasa dipasang untuk mengeluarkan gelembung gelembung itu. Saya beli yang murah lengkap dengan selangnya Rp. 30.000 di tukang aquarium.
  4. Silahkan disetting dulu blowernya. Pasang selang yang sudah diberi lubang lubang didasar ember. Sebaiknya selang dibuat melingkari dasar ember agar gelembung gelembungnya merata di semua bagian ember.
  5. Ambil kompos secukupnya (satu atau dua genggam), masukkan langsung kedalam ember. Atau masukkan kompos dalam sak (kantong yang berlubang lubang. Tujuannya supaya teh komposnya tetap bersih dari kotoran, sehingga bila dimasukkan dalam alat penyiram tidak menyumbat).
  6. Tuangkan air bersih sampai hampir penuh. Jangan menggunakan air pam yang sudah diberi obat penjernih. Karena obat penjernih (chlorine) dapat membunuh microorganisme. Air hujan lebih baik. Atau air toron.
  7. Tuangkan "makanan" untuk jasad reniknya. Saya biasa menaburkan tiga sampai lima sendok gula pasir. Kalau ada gula jawa ya gula jawa.
  8. Sambungkan blower ke listrik, biarkan rendaman kompos itu dalam kondisi aerob seperti itu sampai selesai. Nanti hasilnya akan sedikit berbusa dan berwarna seperti teh.
  9. Biarkan sampai 2-3 hari dalam kondisi diberi gelembung. Lalu gunakan airnya untuk menyirami semua bagian tanaman (foliar). Sebaiknya jangan melewati tiga hari. Karena jumlah micoorganisme akan segera menyusut bila makanannya habis.
  10. Harus segera digunakan. Bila teh kompos didiamkan dalam kondisi tidak diberi aerasi, maka ia akan masuk dalam kondisi anaerob. Bakteri bakteri yang bermanfaat akan segera digantikan oleh bakteri bakteri yang merugikan. Coba dicium baunya, bila sudah berubah kecut, menandakan ia sudah masuk kondisi anaerob. 

Kompos Yang Digunakan


Tidak semua kompos dapat diproduksi dengan kualitas yang sama. Kualitas teh kompos sangat ditentukan oleh kualitas bahan komposnya, serta faktor faktor lain seperti suhu dan pengadukan. Carilah kompos yang berkualitas tinggi untuk menghasilkan teh kompos yang lebih baik. Kompos bekas cacing, sejauh ini adalah yang terbaik.  Ada sebuah video yang cukup menarik, dimana seorang pekebun mengumpulkan tai tai cacing (gundukan gundukan bekas cacing) kemudian dia buat menjadi teh kompos.

Makanan Bakteri


Pembuatan teh kompos bisa dilakukan tanpa menambahkan apapun kedalamnya. Cukup kompos saja. Hasilnya adalah teh kompos yang aman dari cemaran bakteri patogen.

Namun beberapa pekebun (gardener) mencoba coba resep resep tersendiri yang kemudian mereka klaim paling jitu untuk menghasilkan teh kompos terbaik. Mereka ada yang mencoba menambahkan pemanis (sirup, gula, gula jawa, molase, tetes tebu), ada juga yang menambahkan kaldu ikan (fish emulsion) atau bisa diganti terasi. Ada yang menambahkan kelp (rumput laut), asam humus (humic acid), buah jeruk (pulp) dan lain lain. 


Resep IM Gardener
Resep Teh Kompos yang diklaim terbaik oleh MI Gardener.
5 galon air + 1 cangkir kascing (kompos cacing) + 1/2 cangkir kaldu ikan
+ 3 sendok makan asam humus + 3 sendok makan molase (tetes tebu)
Di beri pengudaraan (gelembung) selama 24 jam, sebelum digunakan diencerkan terlebih dahulu 1 bagian teh kompos 
dengan 3 bagian air.


Penambahan bahan bahan ini bukannya tidak memiliki resiko. Beberapa ahli memperingatkan kemungkinan berkembang biaknya salmonella  dan e.coli, sebagai akibat dari penambahan bahan bahan makanan tersebut. Belum lama Indonesia heboh oleh buah jeruk impor dari Amerika yang tercemar. Beberapa kasus terjadinya pencemaran makanan oleh bakteri banyak dilaporkan, seperti sayur bayam yang tercemar bacteri e.coli, diduga akibat kesalahan dalam pembuatan dan penggunaan teh kompos.

Halaman berita dari USA Today, memberitakan bayam yang tercemar bacteri e.coli
Teh kompos yang terlalu banyak diberi bahan tambahan, telah meningkatkan jumlah e.coli
Penyemprotan teh kompos memang tidak dianjurkan pada sayuran atau buah yang hampir panen.

Maka kesimpulan dari diskusi kita kali ini adalah :

  1. Kompos sangat bermanfaat bagi tanaman, baik dalam bentuk padat maupun dalam bentuk cair
  2. Teh kompos, selain kaya nutrisi, juga diketahui memiliki "nilai lebih", dari adanya pelipat-gandaan jumlah bakteri menguntungkan
  3. Pelipat- gandaan jumlah microorganisme baik itu, telah menyebabkan tanaman menjadi sehat, walaupun hasil penelitian belum mendapatkan hasil yang konsisten
  4. Penggunaan teh kompos sangat dianjurkan oleh para ahli. Antara lain Dr. Elaine Ingham, seorang ahli ekologi microorganisme terkemuka dunia.
  5. Pembuatan teh kompos dengan penambahan bahan bahan seperti pemanis, kaldu ikan, jus buah dan lain lain, dapat menyebabkan berkembang biaknya microorganisme merugikan seperti e.coli dan salmonella, yang dapat mencemari makanan
Mengenal Teh Kompos (Compost Tea) Dan Manfaatnya 4.5 5 subhan Monday, August 22, 2016 Salam dari kebun Masih dalam rangka mencari cari senjata organik untuk kesuburan tanaman, kali ini saya mencoba untuk bersama sama a...


6 comments:

  1. Wahhh sangat lengkapp .. terima kasih informasinya (y)

    ReplyDelete
  2. Terimakasih infonya yang sangat bermanfaat.sekali lagi terimakasih.

    ReplyDelete
  3. apa bedanya teh kompos dan teh cacing ?, apa manfaatnya sama

    ReplyDelete
  4. Kompos tea bisa bertahan berapa bulan

    ReplyDelete
  5. Terima kasih, manteb tenan,matur suwun...

    ReplyDelete

Total Pageviews

Powered by Blogger.

Trending

Pages

Blog Indonesia