Membuat Menara Cacing Untuk Kesuburan Tanah

 on Saturday, April 30, 2016  

image credited to : http://teachbesideme.com/

Pertama kali saya mengetahui ide pembuatan menara cacing adalah setelah membaca artikel bagus dari situs permablitzjogja.net yang menayangkan artikel tentang tips membuat menara cacing (worm tower). Artikel ini mengenai kegiatan perkumpulan kreatif anak anak muda SAKI (Sanggar Anak Kreatif Inonesia) yang menggarap proyek 100 menara cacing, untuk mengatasi sampah sekaligus membuat kebun kebun produktif. 

Konsep Menara Cacing


Secara singkat, konsep pembuatan menara cacing itu adalah menyediakan tempat khusus untuk meletakkan makanan bagi cacing cacing, yang berasal dari sampah organik. Menara dibuat dari pipa paralon yang sudah dilubangi, kemudian ditanam di tengah kebun dan diisi cacing. 

Idenya adalah, sampah sampah organik kita masukkan kedalam paralon, lalu cacing cacing dengan senang hati "sarapan" disitu. Kemudian setelah kenyang cacing cacing itu boleh "bersilaturahmi" kemana saja di areal kebun dan meninggalkan kotoran mereka yang sangat subur, serta meninggalkan lorong lorong yang sangat berguna untuk menjaga porositas tanah. Ketika mereka mulai lapar, mereka bisa kembali lagi kemenara untuk mencari makan. 

Secara lebih detail, pembuatan menara cacing oleh SAKI adalah sebagai berikut :

Skema menara cacing (permablitzjogja.net)
Menggunakan media paralon
Panjang paralon kira kira 50 cm. Dilubangi secara acak. Tidak harus rapi seperti ilustrasi ini
Lubang kemudian diamplas sedikit supaya bagian bagian yang tajam hilang.

Menara ditanam di tanah. Usahakan ujungnya yang berada di permukaan, tidak terlalu pendek dan tidak perlu dilubangi. Ini untuk menghindari gangguan semut dan tikus curut.

Seperti ini skemanya (bekabuluh.wordpress.com)

Demikianlah kira kira detail menara cacing yang dkerjakan oleh aktifis SAKI.

Untuk makanan cacing, silahkan letakkan sampah dapur organik apa saja. Hanya saja, ada beberapa sampah yang sebaiknya tidak diberikan. Antara lain :
  • Buah buahan masam, seperti lemon dan mangga (kulit mangga, mereka masih mau menyantapnya)
  • Daging daging  dan tulang (ikan, ayam, dll.). Sampah sampah ini mengundang lalat dan belatung, serta mengundang kucing yang bisa merusak menara.
  • Sampah organik berbau tajam seperti bawang merah dan bawang putih
  • Makanan makanan pedas seperti cabe, sambal, dll
Adapun makanan yang mereka sukai adalah sebagaimana ditunjukkan oleh gambar berikut ini :



Berikut ini adalah VIDEO pembuatan menara cacing yang dilakukan oleh para pehobi berkebun dari luar negeri (sebagai pembanding saja, untuk terjemah seadanya silahkan klik tombol cc dibawah video) :


Beberapa Catatan Saya Setelah Mencoba Menara Cacing


Ide membuat menara cacing (worm tower) ini sangat menarik bagi saya, karena kebetulan saya juga mempunyai masalah sampah, dan memiliki secuil kebun yang saya tanami sayuran. Maka saya mencoba menerapkan ide tersebut di kebun kecil saya di belakang rumah. Namun untuk membuat menara cacing seperti yang diajarkan SAKI, saya terkendala oleh pipa paralon yang tidak saya miliki. Untuk membeli paralon..? ah nanti dulu. Manfaatkan dulu yang ada. 

Setelah browsing kesana kemari, sampailah kesimpulan saya untuk memanfaatkan botol Big Cola ukuran paling besar. Kebetulan saya memiliki 3 botol bekas big cola yang saya beli waktu lebaran. Botol ini diameternya cukup besar, tetapi tidak cukup panjang. Okelah saya rasa cukup. 

Menara siap, tinggal mencari cacingnya. Dekat rumah saya ada semacam kubangan yang berisi sampah. Disitu banyak cacingnya. Cacing cacing merah kecil kecil gesit. Anak anak sering mengorek ngorek tempat ini untuk mencari umpan memancing. Satelah saya dapatkan cacing dalam jumlah cukup banyak, menara cacing segera saya tanam. Bahan bahn organik dimasukkan, kemudian cacing dimasukkan. 

Sayangnya, botol tidak terlalu tinggi sehingga hanya menyisakan sedikit dipermukaan tanah. Saya tutup atasnya dengan triplek. Kemudian, sebagai makanannya saya lumatkan pisang dan kulit kulitnya. Keesokan hari triplek terguling, dan pisang tinggal sedikit. Maka saya ganjal dengan batu. 

Cacing saya beri makan 3 hari sekali, kadang kadang kulit melon, semangka, dan lain lain. Setiap pagi saya buka tutupnya, saya lihat beberapa cacing menggeluti makanan yang saya siapkan. Saya senang.... 

Hari hari selanjutnya, saya melihat beberapa semut ikut menikmati makanannya. Lama lama makin banyak. Suatu hari, ketika tutup saya buka, ribuan semut menghambur dari dalam menara. Rupanya mereka bermigrasi ke dalam menara membawa anak cucu dan telor telornya. 

Saya bergidik dan sedih, akhirnya menara itu tidak saya tengok dalam waktu lama (kira kira 2 bulanan). Suatu hari, saya melihat menara itu sudah tidak dikerubuti semut. Saya mencabut menara itu, lalu saya tuang isinya...dipermukaan ada beberapa kecoak kecil. kemudian ada gumpalan tanah hitam saya buka....ternyata isinya cacing cacing banyak sekali. Ternyata cacing cacing itu tidak lenyap, bahkan jumlahnya bertambah... 

Dari situ, semangat saya muncul lagi. Kali ini saya gunakan ember cat besar ukuran 5 galon yang selama ini digunakan istri saya sebagai tempat sampah (dan istri saya pun kebingungan mencari tempat sampahnya yang tiba tiba hilang). Menara cacing saya yang sekarang ini masih berfungsi dan sudah beberapa kali dipanen isinya.

Dari sini, saya membuat beberapa catatan (untuk saya sendiri sebenarnya) :
  • Cacing didalam menara, bisa bertahan meskipun tidak kita beri makan dalam waktu lama. Makanan mereka tersedia dari bahan bahan organik yang belum selesai dikomposkan. 
  • Botol plastik kurang bagus sebagai menara cacing karena kurang panjang, rapuh dan sangat mudah dikorek binatang.
  • Makin besar diameter menara cacing, makin baik.
  • Bagian bawah sebaiknya tertutup, agar kita bisa dengan mudah memanen kompos cacingnya, atau memanen cacingnya. 
  • Tikus adalah musuh cacing. Terutama curut. Mereka mengorek menara dari atas dan melobangi tanah untuk menangkap cacing. 
  • Semut juga musuh cacing. Mereka menyerbu menara cacing, untuk mengambil makanannya, mengambil cacingnya dan menempati menara sebagai sarang
  • Tanah yang dicampur dengan sekam padi, kemungkinan besar tidak akan dilalui cacing. Sekam memiliki tekstur tajam dan sangat dihindari oleh hewan lunak semacam cacing.
  
Membuat Menara Cacing Untuk Kesuburan Tanah 4.5 5 subhan Saturday, April 30, 2016 cacing, menara cacing, worm tower, tanah subur, kompos cacing image credited to : http://teachbesideme.com/ Pertama kali saya mengetahui ide pembuatan menara cacing adalah setelah membaca art...


No comments:

Post a Comment

Total Pageviews

Powered by Blogger.

Trending

Pages

Blog Indonesia