Ilmu Menanam Yang Tidak Ada Di Buku

<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMkMBLUV4lVOB_SIAL26wqosJJaUhlno780spQZE6IkON6M6MALAbZqDNuplRfTN4O1QAXh5iKcAZLsetIYdHXYH6M7lhiitn0qCkgVBZn0wujmbIO9qWY_zAXZpCvSzVvxf_pioVdjqABF4zEPMXfVUpEWjtyZPKpf9VvZFuMX42NNogOfK-u7hz0IJ0/s270/th.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="270" data-original-width="270" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMkMBLUV4lVOB_SIAL26wqosJJaUhlno780spQZE6IkON6M6MALAbZqDNuplRfTN4O1QAXh5iKcAZLsetIYdHXYH6M7lhiitn0qCkgVBZn0wujmbIO9qWY_zAXZpCvSzVvxf_pioVdjqABF4zEPMXfVUpEWjtyZPKpf9VvZFuMX42NNogOfK-u7hz0IJ0/w400-h400/th.jpg" width="400" /></a></div><br /><h3 style="text-align: left;"><br /></h3><h3 style="text-align: left;">Mitos dalam Berkebun: Antara Kearifan Lokal dan Sains</h3><div><br /></div><div>Berkebun adalah aktivitas yang telah dilakukan manusia sejak zaman dahulu. Seiring berjalannya waktu, berbagai pengetahuan dan kepercayaan terkait berkebun pun berkembang, termasuk mitos-mitos yang turun temurun. Meskipun beberapa di antaranya telah terbantahkan oleh ilmu pengetahuan modern, banyak mitos yang masih dipercaya sebagai bagian dari kearifan lokal.</div><div><br /></div></div>Berkebun berdasarkan science, berarti mengaplikasikan pengetahuan ilmiah dalam aktivitas berkebun. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang proses pertumbuhan tanaman, kebutuhan nutrisi, pengaruh lingkungan, serta penerapan teknik-teknik yang terbukti efektif berdasarkan penelitian.. Seperti pengetahuan terhadap unsur hara, pH tanah, pruning dan lain lain. <div><br /></div><div>Tetapi, ilmu berkebun tidak melulu mengenai sains. Ada yang berdasarkan kepercayaan yang bersumber dari kearifan lokal. Yang diajarkan secara turun temurun oleh orang orang tua kita. Dengan menggabungkan pengetahuan tradisional dengan ilmu pengetahuan modern, kita dapat memperoleh hasil yang lebih optimal dalam bercocok tanam. </div><div><br /></div><div>Saya sering mendapat wejangan tentang hal ini dari emak saya. Dan beberapa memang terbukti. </div><div>Intinya adalah, memperlakukan tanaman sebagai makhluk hidup yang harus disayangi. </div><div><br /></div><h3 style="text-align: left;">Mitos vs. Sains</h3><div><br /></div><div>Berikut ini beberapa kearifan yang saya rangkumkan : </div><h4 style="text-align: left;">1.  Jangan biarkan orang lain memetik sendiri</h4><div><br /></div><div>Ada tanaman tanaman yang menurut kepercayaan, tidak boleh dipetik kecuali oleh orang yang merawatnya. Tanaman tersebut antara lain pohon Saga dan Pandan wangi. Emak saya sering mengingatkan saya tentang masalah ini. Kata beliau, kalo ada yang minta daun saga atau daun pandan, petikin..! Jangan dikasih metik sendiri. Kalo tidak, tanamannya akan malas tumbuh lama lama mati. Emak saya sangat meyakini hel tersebut. Menurut beliau, tanaman itu mengenal siapa yang merawatnya. Kalo ada orang asing yang mengambilnya, tanaman bisa stres trus mati.</div><div> </div><div>Saya ada pengalaman masalah ini. Emak saya punya tanaman Saga yang sangat lebat. Pada masa covid, orang datang silih berganti untuk minta daun saga. Emak saya yang petikkan langsung. Lalu suatu pagi, emak saya pergi belanja. Ada orang lari pagi, melihat tanaman saga lalu minta daunnya. Ia minta izin untuk petik. Saya bilang : "ambil saja..." . Saya lupa dengan pesan emak. Tidak lama kemudian pohon saga itu mati pelan pelan, dan benar benar kering saat wabah covid-19 selesai. </div><div><br /></div><div>Apakah ia mati karena dipetik orang ? Wallahu a'lam. Bisa jadi, orang yang minta daun ini metiknya sembarangan. Sehingga merusak bagian vital dari tanaman itu, sehingga mati. </div><div><br /></div><h4 style="text-align: left;">2. Jangan lukai tanaman, ajak saja bicara</h4><div><br /></div><div>Banyak tutorial di Youtube, tentang bagaimana caranya supaya tanaman dipaksa berbuah. Cara yang diajarkan sadis...! Yaitu dengan melukai pohonnya. Di toreh toreh dengan pisau. </div><div><br /></div><div>Saya punya tetangga seorang ustadzah, yang pekarangannya banyak tanaman berbuah. Bu ustadzah ini tidak setuju bila tanaman dipaksa berbuah dengan cara melukainya. Ia mengajarkan cara yang cukup unik. Ia rajin mengajak pohonnya berbicara seperti ini : </div><div>"Berbuah yaaa.. berbuah yang banyak...kalo memang sudah waktunya, berbuah yaa...</div><div><br /></div><div>Demikian juga ketika akan melakukan pemangkasan atau pruning. Ia akan minta maaf kepada tanamannya. ' maaf yaa..dibuang sedikit ..maaf ya... . Ia memperlakukan tanaman seperti memperlakukan manusia. </div><div><br /></div><div>Menurut saya, berbicara dengan tanaman secara psikologis bermanfaat bagi si penanamnya. Stressnya akan hilang. Sehingga ia merawat tanamannya lebih baik. </div><div><br /></div><div>Secara sains, ada benarnya juga.  Berbicara pada tanaman memang bisa membantu pertumbuhannya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suara manusia, terutama suara wanita, dapat mempercepat pertumbuhan tanaman. Misalnya, sebuah studi oleh <i><b>Royal Horticultural Society </b></i>menemukan bahwa tanaman yang mendengarkan suara wanita tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan yang mendengarkan suara pria.</div><div><br /></div><div>Jadi ini hanya berlaku bagi bu ustadzah. Pak ustadz gak usah ikut ikutan.</div><div><br /></div><div>Suara manusia dapat mempengaruhi tanaman melalui getaran yang dihasilkan, yang dapat merangsang proses fisiologis dalam tanaman. Selain itu, berbicara pada tanaman juga meningkatkan kadar karbondioksida di sekitar tanaman, yang dapat diserap oleh tanaman untuk fotosintesis.</div><div>,  </div><div><br /></div><h4 style="text-align: left;">3. Jangan patahkan rantingnya</h4><div><br /></div><div>Ini masih ada kaitannya dengan yang sebelumnya. Yaitu, meyakini bahwa tanaman bisa sakit dan tidak boleh disakiti. Mematahkan ranting, apalagi sampai kulitnya terkelupas, akan menyakitinya. Kalo mau memangkas, pakai gunting yang tajam. Jangan mematahkannya dengan tangan, sehingga kulit dahannya terkelupas. Diyakini, ini juga akan menyakiti tanamannya. </div><div><br /></div><div>Menurut Sains, tanaman tidak memiliki sistem saraf pusat seperti manusia yang memungkinkan mereka merasakan sakit seperti yang kita pahami. Mereka tidak memiliki otak atau reseptor nyeri seperti yang kita miliki. Jadi, dalam arti yang kita pahami, tanaman tidak bisa "merasa sakit" ketika dahannya dipatahkan.</div><div><br /></div><div><div>Namun, tanaman dapat merespons stres. Ketika dahannya dipatahkan, tanaman akan mengalami stres. Stres ini bisa memicu berbagai respons, seperti:</div><div><ul style="text-align: left;"><li>Produksi hormon: Tanaman akan memproduksi hormon tertentu untuk membantu mereka pulih dari kerusakan.</li><li>Perubahan metabolisme: Proses metabolisme dalam tanaman akan berubah untuk mengarahkan energi ke bagian yang rusak.</li><li>Perubahan pertumbuhan: Tanaman mungkin akan mengalihkan pertumbuhan ke bagian lain untuk mengganti bagian yang rusak.</li></ul></div></div><h4 style="text-align: left;">4. Biarkan dimakan ulat</h4><div><br /></div><div>Dalam kadar tertentu, biarkan saja ulat memakan tanamanmu. Karena ulat adalah salah satu bagian rantai makanan untuk menjaga keseimbangan alam. Disamping itu, membiarkan tanaman dimakan hama ulat atau burung, akan menjadi sedekah bagi yang menanamnya. Setelah dimakan ulat, biasanya daun daun tanaman akan tumbuh lagi lebih sehat. Ini adalah konsep yang diajarkan kitab Al Filahah. </div><div><br /></div><div>Namun secara sains, mungkin beberapa tanaman bisa pulih lebih baik setelah serangan hama, bila serangannya ringan. Bila serangan ulatnya parah, sampai menghabisi daun dan merusak batang, tanaman akan stress dan kesulitan berfoto sintesis sehingga menyebabkan kematian. Jadi, bila serangannya berat, basmi saja. </div><div><br /></div><h4 style="text-align: left;">5. Tanaman akan tumbuh subur bila diberi musik klasik</h4><div><br /></div><div><div>Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa musik dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tanaman yang terpapar suara, termasuk musik, cenderung menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman yang tidak terpapar suara.</div><div><br /></div><div>Musik klasik, khususnya, sering disebut-sebut memiliki efek positif pada tanaman. Frekuensi dan getaran dari musik klasik dapat merangsang pergerakan air dan nutrisi dalam tanaman, membantu proses fotosintesis, dan meningkatkan aliran sirkulasi dalam tumbuhan. Selain itu, tanaman juga tampaknya merespons getaran dari suara, yang dapat membantu mereka tumbuh lebih cepat dan lebih sehat.</div></div><div><br /></div><div>Wallahu A'lam. </div><div><br /></div><div>Semoga bermanfaat. Terima kasih</div><div><br /></div><div><div><span style="font-family: inherit;">ARTIKEL : ( </span><span>Ilmu Menanam Yang Tidak Ada Di Buku<span style="font-family: inherit;">) ditulis oleh admin/kontributor  </span></span><b style="font-family: inherit;"><span style="color: #b45f06; font-size: medium;">Blog Nandur-Nandur</span></b><span style="font-family: inherit;">, dari berbagai sumber bacaan.</span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;">This Blog/Web Site is made for educational purposes only as well as to give you general information. All materials are properties of their respective owners If you own the copyright to this file/image and you do not wish it be included on our website, please contact us and we will remove it as soon as </span></div></div>

Mitos dalam Berkebun: Antara Kearifan Lokal dan SainsBerkebun adalah aktivitas yang telah dilakukan manusia sejak zaman dahulu. Seiring berjalannya waktu, berbagai pengetahuan dan kepercayaan terkait berkebun pun berkembang, termasuk mitos-mitos yang…

Supaya POC Gak Bau, Begini Caranya

<div><div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6Y9v6i5wRHsZWXKXKd4FU6ElyK-e6tUiLLqqIS_0QQTulEKL-NO98rmz77Hkg6aPauGSov-DUQkCKCc8xTfdz_mxvW7jJCaGSx5FDvLsSpi0kBCzajBB7im8VbKHV-iiuXNIng1RpUmCMLbEbKy-Xatfi8NwijONCUCW5_aMcRHEtk-jklvEqBzc2wB8/s460/POC%20Bau.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="362" data-original-width="460" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6Y9v6i5wRHsZWXKXKd4FU6ElyK-e6tUiLLqqIS_0QQTulEKL-NO98rmz77Hkg6aPauGSov-DUQkCKCc8xTfdz_mxvW7jJCaGSx5FDvLsSpi0kBCzajBB7im8VbKHV-iiuXNIng1RpUmCMLbEbKy-Xatfi8NwijONCUCW5_aMcRHEtk-jklvEqBzc2wB8/s16000/POC%20Bau.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td></tr></tbody></table><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><h3 style="text-align: left;"><span style="font-family: inherit;">Membuat Pupuk Organik Cair (POC) Sendiri: Harus Tahan Baunya</span></h3><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;">Pupuk Organik Cair (POC) adalah solusi ramah lingkungan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan kesehatan tanaman. Membuat POC sendiri tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga memungkinkan kita mengontrol kualitas bahan dan nutrisi yang diberikan pada tanaman. </span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;">Membuat POC sendiri di rumah bisa menjadi kegiatan yang bermanfaat, namun perlu diingat bahwa proses fermentasi bahan organik dapat menghasilkan bau yang cukup menyengat. Banyak orang ragu untuk membuat POC karena khawatir akan bau yang dihasilkan selama proses fermentasi. Juga dalam pengaplikasiannya. Baunya bisa mengganggu tetangga. </span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;">Saya sebenarnya cukup tahan dengan baunya. Tetapi orang orang rumah dan tetangga, selalu berkomentar. Setiap kali saya siram tanaman dengan POC buatan sendiri. Bau got lah. Bau tai lah...he..he..he terutama kalo ikut metode jadam. Bau semua. Maklum saya ga punya kebun untuk menanam. Hanya sebidang tanah kecil sebagai pekarangan. Dekat dengan rumah tetangga.  </span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div></div><div><span style="font-family: inherit;">Bayangkan bagaimana baunya POC kulit bawang. Bahan mentahnya saja bau. Merendam kulit bawang selama sehari dua hari, menghasilkan aroma busuk yang sangat kuat. Apalagi bila di fermentasi agak lama. Kira kira seminggu. Wahh... . Kalo abang saya suka membuat POC dari kuning telor. Baunya lebih dahsyat lagi. </span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><h3 style="text-align: left;"><span style="font-family: inherit;">POC Saya Bau Manis Tape</span></h3><div><p data-sourcepos="9:1-9:32"><span style="font-family: inherit;">Bau yang muncul saat membuat POC disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme yang mengurai bahan organik. Semakin banyak bahan organik yang sedang proses membusuk, maka bau yang dihasilkan akan semakin kuat. </span></p><p data-sourcepos="9:1-9:32"><span style="font-family: inherit;">Bila POC mu seperti itu, jangan dibuang. Coba kita olah seperti ini. Idenya berasal dari Pak Sobirin. </span></p><p data-sourcepos="9:1-9:32"></p><blockquote><span style="font-family: inherit;"><a href="https://kebun-kecil.blogspot.com/2023/10/mol-tape-pak-shobirin.html" target="_blank">Baca  : Mol Tape Pak Sobirin </a></span></blockquote><p></p><p data-sourcepos="9:1-9:32"><span style="font-family: inherit;">Ini caranya : </span></p><p data-sourcepos="9:1-9:32"></p><ol style="text-align: left;"><li>Pisahkan cairannya dari bahan organiknya. Penyebab POC bau adalah karena masih ada proses pembusukan dari bahan bahan organik. Karena itu, cukup kita ambil cairannya saja. Caranya, disaring dengan kain. Usahakan tidak ada bahan organik yang masuk dalam cairannya. </li><li>Cairan yang sudah kita saring tadi, simpan kedalam botol atau jirigen. Jangan terlalu penuh. sisakan ruangan untuk gas </li><li>Tambahkan tape singkong kedalam cairan yang sudah disaring tadi. Sedikit saja. Kira kira sebesar jempol. Saya dapatkan tape dari kue gabin tape. </li><li>Tambahkan gula pasir secukupnya. Saya tidak menakarnya. Hanya kira kira saja. Cairkan dulu gulanya dengan sedikit air, lalu tuang kedalamnya. Tetap sisakan ruang untuk gas. Kamu juga bisa pake gula merah atau molase kalo ada</li><li>Tutup rapat rapat, dan cek tiap hari. Buka tutupnya sedikit untuk membuang gasnya. Kalo tidak, nanti botolnya jadi gembung. Dan bisa meledag. </li><li>Biasanya setelah dua hari, aromanya berubah manis tape. </li></ol><div>Cara ini sudah saya coba pada POC kulit bawang yang terkenal sangat bau, dan berhasil dengan baik. Tidak ada komplain lagi dari tetangga. Saya selalu menutup wadah POC tersebut. Karena aromanya jadi lebih manis. Kalo ikut cara Pak Sobirin, botol tidak perlu ditutup selamanya. Supaya bakterinya bisa bernafas. Cuma aromanya bisa berubah karena kontaminasi bakteri dari luar.</div><div><br /></div><div>Yang belum saya coba adalah, apakah pemberian tape sejak awal fermentasi bahan organik akan menghasilkan POC yang harum juga ? Silahkan sampean sampean saja yang mencoba. </div><div><br /></div><div>Bonus : Ini gambar gabin tape, makanan kesukaan saya </div><div><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGjfcUn6yXssI0jMz8F_cjw8_ZVuQs6_2RPhz8RcVhpE0zZUc0EEv00pPf3S32XWKleAQATXNQQKdAGMwxhBmvzPIk-8UglWwR-VS-N5a7J1COZEnNyGCtPjHIZfGXCBMBZfbet8iREe9pAVGnxh-Yty5ez0zxFrBo5PmDA7jFs1PJj-F1iktwjNDOzfQ/s581/Cuplikan%20layar%202024-08-28%20150335.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="395" data-original-width="581" height="218" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGjfcUn6yXssI0jMz8F_cjw8_ZVuQs6_2RPhz8RcVhpE0zZUc0EEv00pPf3S32XWKleAQATXNQQKdAGMwxhBmvzPIk-8UglWwR-VS-N5a7J1COZEnNyGCtPjHIZfGXCBMBZfbet8iREe9pAVGnxh-Yty5ez0zxFrBo5PmDA7jFs1PJj-F1iktwjNDOzfQ/s320/Cuplikan%20layar%202024-08-28%20150335.png" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gabin Tape</td></tr></tbody></table><br /><div><br /></div><div><br /></div><div>Semoga bermanfaat !</div><p></p></div><div><span style="font-family: inherit;">ARTIKEL : ( </span>Supaya POC Ga Bau, Begini Cara Saya<span style="font-family: inherit;"> ) ditulis oleh admin/kontributor  </span><b style="font-family: inherit;"><span style="color: #b45f06; font-size: medium;">Blog Nandur-Nandur</span></b><span style="font-family: inherit;">, berdasarkan pengalaman pribadi.</span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;">This Blog/Web Site is made for educational purposes only as well as to give you general information. All materials are properties of their respective owners If you own the copyright to this file/image and you do not wish it be included on our website, please contact us and we will remove it as soon as </span></div>

Membuat Pupuk Organik Cair (POC) Sendiri: Harus Tahan BaunyaPupuk Organik Cair (POC) adalah solusi ramah lingkungan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan kesehatan tanaman. Membuat POC sendiri tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga memungkinkan ki…

Produk Tanduria Ini Bagus. Tapi Mahal

<div><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUVL71Tg7cbukW_RMuSDiEGmey-lm_TXLHFAhqgiUatX0rdTfpk9ZOQVOhwho-TMypSh6OyLAZmvlwJ_dqPu6lbMJIoGReML5-QikYnWPWaSS25gK69l6giFqVdlo4IPAVLA5UfNpiXl8/s1600/1000028396.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" data-original-height="4096" data-original-width="3072" height="533" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUVL71Tg7cbukW_RMuSDiEGmey-lm_TXLHFAhqgiUatX0rdTfpk9ZOQVOhwho-TMypSh6OyLAZmvlwJ_dqPu6lbMJIoGReML5-QikYnWPWaSS25gK69l6giFqVdlo4IPAVLA5UfNpiXl8/s1600/1000028396.jpg" title="" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td></tr></tbody></table><br /></div>Saya beli turbolizer ini boleh dibilang bukan tujuan utama. Ini yang namanya tersesat dilapak online. Yang ingin saya beli sebenarnya adalah biang kompos. Maka saya kunjungi satu lapak online untuk mencari biang kompos. Tapi setelah scroll sana sini, saya malah ketemu produknya Tanduria yaitu Turbolizer. Saya baca baca, ternyata tertarik juga. Tertarik manfaatnya dan tertarik sama harganya. Waktu itu harganya masih terjangkau karena promo. <div><br /></div><div>Dalam deskripsinya, disebutkan bahwa produk ini bermanfaat untuk memperbaiki tanaman. Turbolizer ini bisa membantu memperbaiki kualitas tanaman yang pertumbuhannya stagnan. Hidup segan, matipun tak mau. Saya punya pohon jambu dalam pot yang seperti itu. Hidup tapi seperti nelangsa. Jumlah daunnya sedikit, bisa dihitung dengan jari. Padahal dirawat. Kadang oleh abang saya dikasih NPK juga.<div><br /><div>Saya akhrinya beli Turbolizer ukuran 1 liter. Saya gunakan sesuai aturan yang ada di kemasannya. Karena kalo aturan yang ditulis dilapaknya, agak beda. Bukan cuma jambu, saya siramkan juga ke semua tanaman yang saya miliki. </div><div><br /></div><div>Setelah beberapa lama, mulai keliahatan hasilnya. Agak mencengangkan sebenarnya. Kalo tidak mau dibilang menakjubkan. Pohon Jambu itu bertunas banyak sekali. Tanaman lain yang saya siram termasuk rumput hias, juga menunjukkan perkembangan yang baik. Tumbuh sangat subur dengan daun besar besar. Pohon cabe anakan juga tumbuhnya bagus. Seperti raksasa dibandingkan teman teman seusianya.</div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2vp1ZG4oNWiwM9sntWEDjt6VqbXY1OA5DWA_tCoLNI0upUz-aKJxks7LD-GRpoeQmpZYiAwKbA5jF9I5YunzBqdlWcEFyaMoog-DC-mnBlVrR0PSoXRnAcIsjXuWVg27d7pY_rLPjqS6vJk3FAvPK4RMQoJd2BQLLRpB8L_ZPHw07tjMBoF-rZl4HrNA/s800/turbolizer3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="600" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2vp1ZG4oNWiwM9sntWEDjt6VqbXY1OA5DWA_tCoLNI0upUz-aKJxks7LD-GRpoeQmpZYiAwKbA5jF9I5YunzBqdlWcEFyaMoog-DC-mnBlVrR0PSoXRnAcIsjXuWVg27d7pY_rLPjqS6vJk3FAvPK4RMQoJd2BQLLRpB8L_ZPHw07tjMBoF-rZl4HrNA/s16000/turbolizer3.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td></tr></tbody></table><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiM29XG5KirFTGGz4fTrgSqF8snPwW_ITZ49ZDLqTZZTiTYW-6vUz64BAc0JhpSlN3cIn0yMGIvkmJ7LbkTs1pfaxNTfXNx96eBMrGlvqggW0hckf5M7IIcj7mY2mIGZxcm5VkNL-G67gb4jPYiW3ULFriCBgYkUKBzzCfNU_Zvux1kXG3HU8pFwOBpDSM/s800/turbolizer2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="600" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiM29XG5KirFTGGz4fTrgSqF8snPwW_ITZ49ZDLqTZZTiTYW-6vUz64BAc0JhpSlN3cIn0yMGIvkmJ7LbkTs1pfaxNTfXNx96eBMrGlvqggW0hckf5M7IIcj7mY2mIGZxcm5VkNL-G67gb4jPYiW3ULFriCBgYkUKBzzCfNU_Zvux1kXG3HU8pFwOBpDSM/s16000/turbolizer2.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td></tr></tbody></table><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBOvgHpVj97pvdSnZUDloEXxJyWpOSR2zS6lhTelQCnEiilyQt5NICyLoxAmOqx14WPn-f4H78Z1UGtuHKYds8THBtdDMJr8JXsZx6_UfSLymK4gtoMiGVWIDyJSdfCmZ-TpN04y5RJZWFpMekZ14lLPzhsUy7x10yNvGpI13UYslYqoaoEz3HHiwEQ2Y/s800/turbolizer1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="600" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBOvgHpVj97pvdSnZUDloEXxJyWpOSR2zS6lhTelQCnEiilyQt5NICyLoxAmOqx14WPn-f4H78Z1UGtuHKYds8THBtdDMJr8JXsZx6_UfSLymK4gtoMiGVWIDyJSdfCmZ-TpN04y5RJZWFpMekZ14lLPzhsUy7x10yNvGpI13UYslYqoaoEz3HHiwEQ2Y/s16000/turbolizer1.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td></tr></tbody></table><div><br /></div><div>Tanahnya juga menjadi sangat remah. Padahal sebelumnya, tanah itu keras dan lengket. Sekarang, dikeruk dengan tangan gampang banget. </div><div> </div><div>Sekarang, sudah hampir habis. Saya pengen beli lagi. Coba cari lagi di lapak lapak. Langsung ke toko resminya. Biasanya kalo beli ke pabriknya langsung, dapat harga murah. Tapi kali ini harganya sudah 'wow'. Menyentuh harga 100 rb di toko resminya untuk yang 1 ltr.  </div><div><br /></div><div>Karena yang 1 ltr mahal, yaudah beli yang kecil kecil aja. Yang ukuran 100 ml. Benar kata orang, 'ono rego ono rupo. Harga sesuai kualitas. </div><div><br /></div><div><div>Semoga bermanfaat !</div><p></p></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">ARTIKEL : ( </span><span><b>Produk Tanduria Ini Bagus. Tapi Mahal</b><span style="font-family: inherit;">) ditulis oleh admin/kontributor  </span></span><b style="font-family: inherit;"><span style="color: #b45f06; font-size: medium;">Blog Nandur-Nandur</span></b><span style="font-family: inherit;">, berdasarkan pengalaman pribadi. </span>Artikel ini semata mata testimoni pengalaman pribadi, bukan iklan atau endorse. Pembaca tidak akan menemukan link apapun terkait produk.</div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">This Blog/Web Site is made for educational purposes only as well as to give you general information. All materials are properties of their respective owners If you own the copyright to this file/image and you do not wish it be included on our website, please contact us and we will remove it as soon as </span></div><div><br /></div></div></div>

Saya beli turbolizer ini boleh dibilang bukan tujuan utama. Ini yang namanya tersesat dilapak online. Yang ingin saya beli sebenarnya adalah biang kompos. Maka saya kunjungi satu lapak online untuk mencari biang kompos. Tapi setelah scroll sana sini,…