Saya rasa, pembaca sudah mengerti apa yang saya maksud. Ya seperti yang dilihat digambar. Lazimnya, orang pesan nasi kotak untuk suatu acara, minta lengkap dengan tambahan buah buahan didalamnya. Buah yang diletakkan bisa pisang atau jeruk.
Malam itu ada tetangga mengadakan sedekahan (selamatan). Saya pulang membawa dua kotak nasi 'berkat'. Setelah dibuka, isinya sangat menggiurkan. Ada mi goreng, ada ayam kecap, ada tempe bacem dan nasi tentu saja.
Saya ajak anak istri dan mertua menyantap nasi berkat tersebut. Semula kami antusias. Sampe kita mulai mencicipi nasinya. Wah nasinya bau pisang.... Lauk ayamnya juga bau pisang.... Mi gorengnya bau pisang. ... Pisangnya bau pisang... semuanya bau dan berasa seperti PISANG.
Akhirnya kami tidak makan sampai habis. Istri dan mertua berangsur angsur menyudahi makannya. Padahal masih banyak sisanya. Maka sisanya dimasukkan kulkas saja dengan harapan baunya hilang. Ternyata tidak hilang...
Akhirnya karena ga ada yang mau makan lagi, maka sisa makanan itu di sedekahkan ke cacing. Maksud saya, meletakkannya di pengompos yang didalamnya banyak cacing.
Jadi saran saya, kalo mau mengadakan paket nasi kotak, buahnya diganti saja dengan jeruk. Jangan pisang. Ada yang menyarankan, pisangnya dibungkus plastik atau kertas. Mungkin saran ini bisa dicoba.
Apa penyebab bau pisang ?
Dari beberapa artikel yang saya baca, penyebabnya adalah gas etilen. Secara alami, pisang mengeluarkan Gas Etilen yang fungsinya mempercepat pematangan buah. Bahkan disebutkan dalam artikel, pisang adalah yang paling banyak melepaskan gas etilen. Karena itu, pisang sering 'diimbu' (diperam/diletakkan bersama buah buahan lain yang belum matang), dengan tujuan supaya buah buahan lain itu cepat matang.
Gas etilen ini beraroma manis. Ia dapat mempengaruhi makanan lain di dalam kotak, terutama sayur atau lauk yang mudah berubah tekstur.
Dah gitu aja. Artikel ini ditulis karena ga jadi makan nasi kotak.
No comments:
Post a Comment