Catatan Saya Untuk Pot Semai Dari Kertas

 on Saturday, August 15, 2020  

Pot Kertas
Ilustrasi Pot Semai Kertas
Diambil dari [https://www.idntimes.com/life/diy/pinka-wima/diy-kertas-koran/5]

Membuat pot semai dari kertas adalah ide yang brillian. Benih yang dibesarkan dalam media pot semai kertas, bisa langsung dipindahkan ke tanah tanpa harus melepas potnya, atau mencabut tanamannya. Dengan demikian perakaran tanaman tetap terjaga.  Pot kertasnya  sendiri akan hancur didalam tanah.

Sebuah video  dari youtube memperlihatkan seorang anak muda memperagakan cara membuat pot kertas untuk menyemai benih cabe. Pot itu dibuat tanpa lem. Karena prinsipnya, menghindari sebisa mungkin bahan bahan kimia. Termasuk menghindari lem. Pot itu hanya mengandalkan lipatan lipatan sehingga bisa kokoh berdiri.

Cara membuatnya menurut video itu :
  • kertas digulung gulung membentuk tabung diameter 3-5 cm
  • ujung atas kertas dilipat untuk mengunci gulungan supaya tidak lepas
  • ujung bawah dilipat agak lebar sehingga menutupi tabung
  • kemudian didalamnya diberi media tanam
  • benih disemai didalamnya
  • benih tumbuh subur sampai berdaun 6, kemudian dipindahkan ke tanah langsung dengan pot kertasnya

Ide bagus ga ada salahnya dicoba. Saya memanfaatkan sisa sisa kertas ujian (LJK) yang kebetulan banyak saya miliki. Untuk ukuran potnya saya gunakan wadah minyak singer sebagai cetakan. Saya tidak menggunakan lem atau staples. Untuk menjaga pot itu tetap ramah lingkungan. Seperti yang disampaikan dalam video tutorial.

Cetakan Pot Semai


Tapi setelah saya coba ternyata hasilnya tidak seindah yang saya saksikan di youtube. Ada banyak kelemahan yang saya temukan, yang tidak diungkap dalam video tersebut. 

Berikut ini beberapa hal yang terjadi setelah saya mencoba membuat pot semai kertas :

1.  Diacak Acak Tikus

Saya membuat pot semai sebanyak 15 buah. Setelah jadi semua, saya isi tanah dicampur kompos dan pupuk kandang. Kemudian saya letakkan biji biji cabe rawit. Masing masing satu biji setiap pot. Saya sirami menggunakan sprayer. Saya susun pot itu di sebuah bak plastik bekas. Saya letakkan diluar rumah, ditempat yang terlindung.

Keesokan harinya, pot pot itu sudah tidak karu karuan. Tercabik cabik dan diseret seret. Tanah berhamburan dimana mana. Pelakunya pasti tikus tikus. 

Percobaan pertama gagal, karena tikus. 

2.  Bubar, Karena Terlalu Basah.

Saya membuat pot semai lagi sebanyak 15 buah. Saya ingin menyemai cabe rawit. Kali ini bak plastiknya saya beri barrier. Saya bentengi dengan sedotan yang saya susun di pinggir bak. Bagian tajamnya menghadap keatas. Tikus tikus itu mestinya tidak berani mendekat.

Barrier Tikus

Dan benar saja keesokan harinya, pot pot itu masih tersusun rapi. Aman terkendali. Saya sirami dengan sprayer dua kali sehari. Ketika benih benih itu mulai berkecambah, bagian bawah pot kertas itu sudah mulai hancur. Tanahnya keluar. Rupanya, ketika menyiram sebagian air itu jatuh dilantai bak dan menggenang. Lama lama kertas menjadi rusak. 

Ketika benih cabe mulai berdaun 4, pot sudah tidak berbentuk lagi. Rusak. Gulungannya bubar. Benih benih terpaksa dipindahkan lagi ketempat lain.

Percobaan ke dua, masih gagal. 

3.  Tanaman layu, karena telat disiram

Dua kali percobaan, membuat saya memikirkan cara lain. Ada beberapa perubahan yang saya lakukan antara lain : 
  • Saya menggunakan lem. Tapi lemnya yang alami. Yaitu nasi atau lontong. Ketimus juga saya pake. 
  • Diameter pot saya perbesar
  • Lapisan kertas saya tambah. Yang tadinya hanya dua lapis, menjadi 4 lapis
  • Bagian dasar pot, saya gunakan kertas tebal (kardus, atau karton)
Tentu pekerjaan ini lebih memakan waktu. Dalam sekali duduk, saya hanya bisa membuat 6 pot. Apa yang saya kerjakan menjadi perhatian orang. Mereka bertanya tanya lagi ngapain. Saya hanya jawab dengan senyuman saja. Takut ditertawakan.





Lem


Kali ini pot pot semai itu saya letakkan di tempat agak tinggi. Nampaknya ini akan berhasil. Tikus tidak menjangkaunya, dan bentuk pot kertas tetap utuh. Ketika benih benih mulai berdaun, datang saatnya saya terlalu sibuk sehingga tidak menyiramnya. Hanya telat sehari saja. Tanaman tanaman itu saya dapati sudah layu setengah mati. 

Rupanya pot kertas itu sangat cepat menyerap air dibandingkan polibag atau wadah plastik. Sehingga tanaman cepat kehabisan air. 

---oo0oo---
Catatan Saya Untuk Pot Semai Dari Kertas 4.5 5 subhan Saturday, August 15, 2020 Ilustrasi Pot Semai Kertas Diambil dari [ https://www.idntimes.com/life/diy/pinka-wima/diy-kertas-koran/5 ] Membuat pot semai dari kertas a...


No comments:

Post a Comment

Total Pageviews

Powered by Blogger.

Trending

Pages

Blog Indonesia