Anak tetanggaku seneng kucing. Setiap ada kucing bagus lewat, langsung ditangkap dan diberi kalung. Padahal bisa jadi kucing itu sudah ada yang punya. Tapi kucingnya betah betah semua. Karena dirawat dengan baik dan gizinya dijamin.
Cuman ya itu...
Kucingnya tidak dilatih untuk buang air besar ditempatnya. Ketika ingin berak, mereka keluar pagar. Masuk kekebun. Kemudian berak. Berak di pot besar, berak di taman kecil depan rumah. Kalo kambing sih ga apa apa. Sekalian jadi pupuk. Kalo kucing, saya belum pernah dengar ada pupuk tai kucing. Disamping itu baunya... asem asem gimana gitu.
Dihadang Pake Benda Tajam
Salah satu cara yang pernah saya coba adalah, dengan menancapkan tusuk sate sebagai barrier. Harapannya kucing kucing itu tidak berani buang air karena terhalang bagian tajamnya. Ternyata ga ngaruh. Bila sekali saja kucing pernah buang air di tempat itu, dia akan kembali kesana meskipun diberi rintangan. Semakin jengkel, karena tusuk sate itu mengenai saya sendiri.
Lalu saya gunakan ranting ranting berduri. Ranting jeruk dan ranting delima. Cara ini ampuh. Hanya saja butuh banyak ranting dan penanganannya menyakitkan. Karena kita ikut tertusuk tusuk.
Di Lapisi Sekam.
Cara ini ampuh untuk tempat yang belum pernah diberakin kucing. Mereka tidak akan berusaha beol disitu. Tapi bila sudah pernah diberakin, meskipun bekasnya sudah dibersihkan, tetap saja dia akan berjuang untuk berak disitu. Dengan mudah dia mengorek lapisan sekamnya lalu buang air disitu.
Cat Repellent Harganya Mahal
Sempat terpikir untuk membeli spray penolak kucing. Cari cari di lapak lapak online. Ternyata harganya mahal. Diatas 50 rb. Cuman untuk mengusir kucing ? . Mendingan buat beli kamper seribuan. Harapan saya tentu saja tetangga tahu diri. Kita memang tidak membicarakannya untuk menjaga hubungan dan berusaha tepo seliro.
Ini Dia Cara Yang Ampuh
Paling tidak, untuk sekarang, cara ini yang terbukti ampuh. Sebenarnya banyak yang sudah menulis tentang ini. Yaitu mengusir kucing dengan kamper barus. Aromanya tidak disukai kucing. Cara penggunaannya. biasanya butiran butiran kamper disebar diberbagai sudut.kebun. Metode ini kurang ampuh, dan kurang terkontrol. Kita tidak tahu kapan kampernya habis, atau hilang kemana.
Cara penggunaan kamper barus yang benar adalah seperti yang dibagikan oleh Aba Sahidj penemu JAKABA. Yaitu, 4-5 butir kamper dibungkus dalam plastik yang sudah dilubangi. Kemudian diikat setinggi badan kucing. Dah gitu aja.
Saya menghabiskan tiga bungkus kamper seharga seribuan. Jadi modalnya cuma Rp. 3000. Yang satu bungkus, langsung saya lubangi dan langsung diikat di pot jambu (ini tempat paling favorit bagi kucing untuk berak). Kemudian yang 2 bungkus, saya bagi menjadi 8 kantong. Satu kantong plastik berisi 5 butir kamper. Kemudian kantong kantong itu saya ikat di berbagai tempat, dengan jarak 2 meter.
Hasilnya, alhamdulillah setiap pagi saya membersihkan kebun, tidak ada lagi tai kucing. Artinya cara ini untuk sementara bisa dianggap AMPUH. Karena saya masih temukan tai kucing ditempat yang agak jauh, yang memang tidak di pasangi kamper. Mungkin aroma kampernya tidak sampai kesitu.
 | ||
Kamper Barus 1000 an. Satu Bungkus isinya kurang lebih 20
|
Efek Sampingnya ?
Selain menolak kucing, menurut Aba Sahidj, kamper barus bisa menolak lalat buah. Bagus untuk kebun cabe dan tanaman buah seperti jambu dan belimbing. Tentu ini sebuah keuntungan lain. Tapi untuk rasa buahnya ? apakah nanti jambu dan cabenya bau kamper ? Saya tidak tahu. Saya menanyakan hal ini kepada Aba Sahidj melalui kolom komentar. Tetapi belum dijawab.
Mengingat, bau kamper ini sangat tajam. Bila penyimpanan kamper dekat dengan mi instan atau kopi, maka aromanya ikut melekat di mi instant. Pernahkan makan indomi goreng rasa kamper ..?
Artikel ini ditulis dengan merujuk pada pengalaman pribadi dan sumber sember tertera dibawah ini.
If you own the copyright to the files/images in this site and you do not wish it be included on our website, please contact us and we will remove it as soon as possible.
No comments:
Post a Comment